Bagi banyak Gen Z, memasuki dunia kerja berarti menghadapi kenyataan baru: gaji yang harus dibagi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari sewa tempat tinggal, makan, transportasi, hingga pajak. Sayangnya, tingginya biaya hidup dan kewajiban membayar pajak sering kali membuat finansial terasa semakin berat.
Dilema yang sering muncul adalah memilih antara memenuhi kebutuhan sehari-hari atau membayar pajak tepat waktu. Padahal, pajak adalah kewajiban yang tidak bisa dihindari. Lalu, bagaimana caranya agar Gen Z bisa tetap bertahan tanpa stres finansial? Simak strategi berikut!
Pahami Pajak yang Harus Dibayar
Salah satu alasan kenapa banyak orang merasa terbebani dengan pajak adalah kurangnya pemahaman tentang apa saja yang harus mereka bayar. Pajak yang umum bagi pekerja di Indonesia antara lain:
- Pajak Penghasilan (PPh 21) untuk karyawan tetap.
- Pajak Penghasilan (PPh 23/25) bagi pekerja lepas atau freelancer.
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dibebankan pada setiap pembelian barang atau jasa tertentu.
Banyak Gen Z yang bekerja sebagai freelancer atau memiliki pekerjaan sampingan tanpa menyadari bahwa mereka juga memiliki kewajiban pajak. Oleh karena itu, penting untuk memahami jenis pajak yang berlaku untuk status pekerjaanmu dan mencari tahu apakah ada insentif atau pengurangan pajak yang bisa dimanfaatkan.
Atur Anggaran dengan Bijak
Supaya tidak kelabakan saat harus membayar pajak, penting untuk mengelola keuangan dengan strategi yang tepat. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah metode 50/30/20, yaitu:
- 50% untuk kebutuhan pokok, seperti makan, tempat tinggal, transportasi, dan pajak.
- 30% untuk keinginan, seperti hiburan, nongkrong, atau belanja.
- 20% untuk tabungan dan investasi, termasuk dana darurat dan dana pensiun.
Mengalokasikan pajak dalam anggaran bulanan akan membantumu menghindari situasi di mana tiba-tiba harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar di akhir tahun. Gunakan aplikasi keuangan untuk memantau pemasukan dan pengeluaran agar lebih mudah mengontrol keuangan.
Cari Penghasilan Tambahan
Jika gaji utama belum cukup untuk menutup semua pengeluaran, mencari penghasilan tambahan bisa menjadi solusi. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:
- Freelance sesuai dengan keahlian, seperti desain grafis, menulis, atau programming.
- Jualan online, baik produk sendiri maupun sistem dropshipping.
- Monetisasi hobi, seperti menjadi content creator, streamer, atau membuka kelas online.
Pastikan side hustle yang dipilih fleksibel dan tidak mengganggu pekerjaan utama. Dengan penghasilan tambahan, membayar pajak tidak akan terasa terlalu berat karena ada dana ekstra yang bisa dialokasikan.
Manfaatkan Promo dan Benefit Karyawan
Agar pengeluaran tetap terkendali, manfaatkan berbagai promo dan fasilitas yang tersedia. Beberapa langkah cerdas yang bisa dilakukan adalah:
- Gunakan diskon dan cashback dari aplikasi keuangan atau marketplace saat berbelanja.
- Cari program loyalty yang memberikan keuntungan seperti poin belanja atau potongan harga.
- Maksimalkan benefit dari perusahaan, seperti tunjangan makan, transportasi, atau subsidi kesehatan.
Salah satu solusi yang bisa membantu Gen Z tetap hemat adalah VENTENY Employee Super App, yang menyediakan berbagai keuntungan finansial bagi karyawan, termasuk akses ke V-Merchant. Dengan fitur ini, kamu bisa mendapatkan promo eksklusif dan diskon dari berbagai merchant yang bekerja sama, sehingga pengeluaran bisa lebih hemat tanpa mengurangi kualitas hidup.
Kesimpulan
Pajak memang wajib dibayar, tapi bukan berarti dompet harus selalu tercekik. Dengan memahami pajak yang berlaku, mengatur anggaran dengan baik, mencari penghasilan tambahan, dan memanfaatkan promo serta benefit karyawan, Gen Z tetap bisa bertahan tanpa stres finansial.
Jangan biarkan pajak menguras keuanganmu! Gunakan VENTENY Employee Super App dan manfaatkan V-Merchant untuk mendapatkan promo terbaik dan menghemat lebih banyak. Kelola keuangan dengan bijak dan tetap jalani hidup dengan nyaman!
